Opini Advokad Muda Bumi Lancang Kuniang tentang Kelompok Pemilih Generasi Muda (Generasi Millenial & Gen Z) dalam menghadapi Pemilu Pada Februari 2024
Strategi dan Taktik yang Kreatif dan Inovatif dari Advokad Muda untuk Para Peserta Pemilu dalam menggaet suara pemilih Millenial dan Gen Z
Pekanbaru, Pemilu Semakin Dekat, Perlu Strategi dan Taktik yang Kreatif dan Inovatif dari Para Peserta Pemilu dalam menggaet pemilih Millenial dan Gen Z.
Bangsa kita Indonesia akan melaksanakan Agenda Nasional yang penting yaitu Pemilu 2024 yang akan kita laksanakan pada tanggal 14 Februari nanti. Maka sebagai penerus bangsa tentunya kita harus mempunyai Andil yang sangat penting dalam berjalanya pemilu ini. Apa lagi pemilu sekarang ini berbeda dengan pemilu pemilu sebelumnya ini agenda perdana bagi bangsa Indonesia yang mana di laksanakan dengan serentak dengan pemilihan Anggota legeslatif.
Pesta Demokrasi yang jaraknya semakin dekat, hanya dalam hitungan hari maka penting masyarakat untuk menentukan pilihannya kepada calon wakilnya baik itu di DPRD Daerah, DPRD Provinsi, DPR RI, DPD RI, serta Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) untuk Pemilu 2024 mencapai 204.807.222 pemilih. Sebanyak 66.822.389 atau 33,60 persen pemilih dari generasi milenial. Artinya Pemilih Pemilu pada Tahun 2024 di dominasi oleh kelompok Gen Z dan Millinial.
Berdasarkan data yang disampaikan oleh KPU tersebut, maka para peserta pemilu sudah semestinya memikirkan berbagai strategi dan taktik yang dimilikinya untuk menggaet suara pemilih pemula yang dikenal dengan pemilih oleh kelompok Gen Z dan Millinial.
Dalam hal ini, Riaupdate.co mencoba menelusuri pendapat dari Advokad Muda Bumi Lancang Kuniang yang dekat dengan Gen Z dan Millenial yaitu Bapak Emi Afrijon, SH, MH tentang Strategi dan Taktik dalam menggaet suara pemilih pemula yang dikenal dengan Gen Z dan Millinial.
Menghadapi Pesta Demokrasi atau Alek Gadang kita ini maka jangan dibuat adanya pelanggaran hukum. Kita bersama-sama perlu menciptakan dan menjaga kondisi yang sejuk, kondusif, tenang dan nyaman untuk semua masyarakat kita terutama sekali para anak muda yang dikenal dengan pemilih Millineal atau Pemilih Generasi Gen Z.
Karena adik-adik kita baru mengikuti pesta demokrasi, jangan tontonkan mereka pemilu yang tidak menyejukkan. Berpandai-pandailah para kontestan pemilu dalam menggaet suara mereka dengan cara-cara yang baik dan benar bukan melawan hukum seperti Money Politic
Banyak Strategi dan Taktik yang baik tanpa harus menggunakan strategi dan taktik yang melanggar hukum yang bisa merusak nilai demokrasi kita. Gunakanlah Strategi dan Taktik yang Kreatif dan Inovatif salah satunya memanfaatkan media digital seperti Twitter, Facebook, Instagram, Tiktok, Youtube dan lainnya.
Buatlah materinya sebaik dan sekreatifnya untuk menarik perhatian mereka dalam memilih peserta pemilu yang ikut ditentukan nasibnya beberapa hari lagi, terpilih atau tidaknya dalam pesta demokrasi 2024 ini. Ujar Advokad Muda Pekanbaru ini, yang juga menjabat saat ini sebagai Sekjend FKP-Pessel Provinsi Riau di organisasi paguyuban perantau pesisir selatan di Bumi Lancang Kuniang.
Sebelum wawancara ditutup, beliau menyampaikan pesan yang disampaikan oleh Tokoh Muslim yaitu Yusuf Qardhawi dalam memilih :
Jika semua nya baik, maka pilihlah yang paling banyak kebaikan nya
Jika ada yang baik dan yang buruk, pilihlah yang baik
Jika semua nya buruk, maka pilihlah yang paling sedikit keburukan nya. (dpd)








