Tragis, BPJS TK Agus Salim Aktif Ketika Meninggal Tapi Tidak Bisa Dicairkan

Tragis, BPJS TK Agus Salim Aktif Ketika Meninggal Tapi Tidak Bisa Dicairkan
Tragis, BPJS TK Agus Salim Aktif Ketika Meninggal Tapi Tidak Bisa Dicairkan
Tragis, BPJS TK Agus Salim Aktif Ketika Meninggal Tapi Tidak Bisa Dicairkan
Tragis, BPJS TK Agus Salim Aktif Ketika Meninggal Tapi Tidak Bisa Dicairkan

Pekanbaru. 18/09/2024. Telah terjadi penolakan kliem BPJS ketenagakerjaan an. Agus Salim yang meninggal dunia pada 5 Mei 2024. Penolakan ini terjadi setelah ahli warisnya melengkapi persyaratan lalu mengajukan ke BPJS Ketenagakerjaan yang berada di Panam Pekanbaru.

Silaturahmi dan mediasi antara pihak BPJS TK Pekanbaru dengan STORI telah terjadi kemaren Selasa 17/09/2024 di Kantor BPJS TK Pekanbaru Wilayah Riau 1.

Hasil pantauan media Riaupdate, bahwa almarhum Agus Salim adalah seorang driver Gojek sejak tahun 2017. Dan dalam 2 tahun belakangan ini telah sempat bekerja di beberapa perusahaan per 6 bulan kerja sesuai kontrak kerjanya. 

Dari keterangan istri Almarhum Agus Salim yang bernama Ayang menjelaskan pada awak media, bahwa Almarhum balik kembali dari Kalimantan pada bulan Oktober 2023 dan aktif kembali bekerja sebagai driver Gojek sampai pada bulan Januari dan Februari 2024.

"Sesuai apa yang kami ketahui, almarhum adalah suami dan ayah dari tiga orang anaknya yang masih haus akan masa depan. Karena yang besar masih kelas 2 SMP, yang menengah masih SD dan yang kecil baru masuk TK. Jadi kami berharap sekali uang jaminan kematian ini dapat mengobati hati anak-anak kami yang juga anak almarhum", terang Ayang sambil berurai airmata.

Dalam mediasi dengan antara Serikat Transportasi Online Riau Indonesia (STORI) dengan pihak BPJS Ketenagakerjaan Pekanbaru Kota dapat penjelasan bahwa bahwa Driver Ojol sudah lama tidak membayar, dan baru membayar pada bulan 1 Februari, 6 April, 1 Mei 2024. 

Dari penjelasan BPJS TK Pekanbaru Kota Wilayah Riau 1, didapat penjelasan bahwa ketika pendaftaran almarhum Agus Salim sudah sakit. Sakit sangat parah yaitu Leukimia atau kanker darah.

"Sebenarnya kesalahan pahaman dalam pembayaran ini harus bisa terkoneksi dengan pihak Gojek nya. Jika seluruh kanal terbuka dalam pembayaran dan diterima pembayaran nya untuk apa dibayar jika tidak dapat di kliem atau dicairkan. Padahal pada 1 Februari 2024 itu Almarhum datang berdua dengan ketua Basecamp nya karena tidak ada pemotongan gopay di Aplikasi Gojeknya. Dan ini dibayar dan ada datanya", terang Ratna.

"Jika ini terjadi dan tidak bisa dicairkan perlu ada penjelasan ke Driver Ojol. Bagi kami ini bahan untuk kopdar. Bahwa BPJS TK dengan 2 manfaat yaitu jaminan Laka dan jaminan Kematian dengan pembayaran 16.800 sangat penting bagi driver Ojol", papar Ratna Juwita yang juga ketua Basecamp Pemuda Tampan Pekanbaru ini dengan suara datar.

"Sebenarnya pembayaran kliem bagi ahli waris Agus Salim adalah suatu air sejuk bagi mereka. Karena berapa pun besar nya yang dicairkan tidak akan mengembalikan nyawa Almarhum Agus Salim. Ini setelah meninggal pada 5 Mei 2024, lalu dilengkapi persayaratan oleh istri Almarhum untuk pencairan di Kantor BPJS TK Panam Pekanbaru tapi tidak bisa dicairkan karena alasan sakit waktu membayar. Padahal Almarhum sendiri yang datang tanggal 1 Februari 2024 dengan ketua Basecamp nya. Apa maksudnya ini. Apa mereka (BPJS) tau ajal seseorang. Kapan orang meninggal.", kata Yendri Rusli ketua Basecamp Green Peace Family tempat Almarhum bernaung di Ojol.

Terakhir dalam mediasi atau silaturahmi antara Stori dengan BPJS meminta untuk penolakan pencairan agar dibuatkan secara tertulis.

"Basecamp Green Peace Family adalah anggota STORI. Tentu kami ingin kan agar secara tertulis kenapa tidak bisa ahli waris Agus Salim tidak bisa mencairkan kliemnya. Ini penting agar tidak ada bahasa lain nantinya", tutup Yendri lagi.

Acara silaturahmi ini ditutup dengan foto bersama.